
Dandim 0424/Tanggamus Letkol Inf Vicky Heru Harsanto, S.I.P.,M.Si menghadiri kegiatan peletakan batu pertama renovasi monumen perjuangan prajurit CPM Kompi C Batalyon Garuda oleh Wadan Puspomad Mayjen TNI Ekia Wijaya Permana, S.H bertempat di Pekon Panggungrejo Kecamatan Sukoharjo Kab. Pringsewu, Kamis (11/01/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut antaralain Wadan puspomad (Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, S.H.), Danrem 043/Gatam (Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin, S.E.), Irwasda Lampung (Kombes Pol Yudi Hermawan,), Gubernur Lampung diwakili Kasat Pol PP Provinsi (M Zulkarnaen), Irpuspomad (Brigjen TNI Yusri Nuryanto, S.I.P.), Dircab Puspomad (Brigjen TNI Sain Mustain, S.H., M.M., M.H.), Dirum Puspomad (Brigjen TNI Bayu Ajiwidodo, S.H., M.I.P), Dansatidik (Guntur, S.Sos., M.Si), Dirbinlidpam (Andi Suci Agustiansyah, S.H.), Dirbinidik (kolonel Cpm Siagian Donald Meyer Baringin), Dirbinrenproggad (Kolonel Cpm Dony Agus Priyanto ), Pj. Bupati Pringsewu ( Adi Erlansyah SE.,MM ), Dandim 0424/Tgm ( Letkol Inf Vicky Heru Harsanto, S.I.P.,M.Si ), Kapolres Pringsewu ( Akbp Benny Prasetya, SH.,S.IK ), Denpom II/3 Lampung (Letkol Cpm Ika Budaya), Para Kadis Pringsewu, Camat Sukoharjo ( Yuli Septikawati SE.MM).
Wadan Denpom II/3 Lampung Mayor Cpm Hanum Prabowo membacakan sejarah singkat tugu monumen Panggung rejo Pada tanggal 5 Oktober pemerintah membentuk tentara rakyat polisi militer sudah berada di Lampung sejak tahun 1947 dengan pimpinan captain CPN Suratno dan beliau pun ikut terlibat pertempuran dengan Belanda di Panggungrejo Pada tanggal 1 Januari 1949.
Belanda mendarat di panjang dan terjadi kontak antara pasukan cpm bersama pasukan yang lain yaitu Garuda merah dibantu oleh laskar rakyat dipimpin kyai haji golib mengadakan serangan dan berhasil merebut gedung tataan dari tangan Belanda mengakibatkan 20 orang polisi tentara gugur tiga orang mengalami luka-luka untuk melindungi markas cpm di desa Panggungrejo dari Belanda dibangun sebuah pos dan dibangun sebuah pos tanggal 21 Juli mendapat serangan besar-besaran namun serangan udara itu tidak berhasil satu ekor kuda putih menjadi korban.
Tanggal 15 Oktober 1949 setelah meja bundar pimpinan mayor Yosep tiba di pangurijo untuk melaksanakan memberikan perintah supaya komandan cpm yaitu Kapten Suratno menerima secara simbolis penyerahan dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dari tentara Belanda yang akan dilaksanakan di Kota Bumi tanggal 27 Desember 1949 pukul 19.00 dilaksanakan upacara dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia secara simbolik dari tentara Belanda kepada pasukan korp militer dengan pengibaran sang merah putih dan penurunan bendera Belanda di Panggungrejo sekaligus sekaligus sebagai bukti pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia selanjutnya pasukan CPM kompi kembali ke Bandar Lampung yang sekarang jadi mess 043 Garuda hitam.
Awal mula dibangunnya tugu cpm sebidang tanah di Panggungrejo ini pasukan konti militer di bom oleh pesawat tempur dari Belanda yang terbang rendah tetapi tidak ada satupun prajurit yang menjadi korban hanya satu kuda putih milik kompi militer yang menjadi korban yang dimiliki oleh bapak mustajam dan sesepuh saudara almarhum pak mustajam menjadi korban maka dibangunlah monumen perjuangan CPN di Panggungrejo.
Monumen cpm Panggungrejo diresmikan oleh gubernur Lampung pada waktu itu dan disaksikan oleh para warga masyarakat di Panggungrejo keberadaan monumen ini kembali diperhatikan dan direnovasi diawali dengan membentuk tim kerja secara khusus datang ke Lampung untuk menelusuri sejarah bagaimana monumen ini berdiri hingga terungkap sejarah perjuangan dalam menghadapi Belanda.

Sementara itu Wadan Puspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, S.H.menyampaikan Kami merasa bahagia bisa hadir di hadapan bapak-bapak sekalian di mana niat kami yang saat ini saya selaku wakil komandan pusat polisi militer beserta pejabat utama polisi militer angkatan darat kemudian merencanakan dan ingin membangun hubungan di Pringsewu.
Untuk yang cikal bakalnya sudah dibangunkan tugu gajah Mada ini pada tanggal 19 Juni 1988 yang dibangun dan diresmikan oleh bapak gubernur saat itu pembangunan ini kami sangat menginspirasi untuk mengungkap sejarah bahwa di wilayah Pringsewu ini pejabat yang rela berkorban untuk bangsanya di Sumatera saat itu mempertahankan wilayah dari serangan agresi Belanda
Ternyata batalyon Garuda yang ada di Pringsewu melawan penjajah Belanda hal ini inspirasi kami harapan kami ke depan dengan adanya monumen putra-putri remaja kita kita bisa berjuang membangun Kota Pringsewu ini dengan baik dan benar berlandaskan semangat kepahlawanan
Kami dapat berbuat untuk warga yang insya Allah setelah meletakkan batu pertama ini pembangunan akan kita mulai mudah-mudahan dengan perencanaan bulan Mei mendatang kita akan resmikan monumen ini dan kami persembahkan untuk masyarakat sekitar kabupaten Pringsewu.
Dan insya Allah untuk monumen ini akan diresmikan oleh bapak kasad karena saya sudah melaporkan kepada bapak Kasat dan insya Allah bapak bersedia dan berkenan untuk meresmikan monumen gajah Mada ini yang ada di kabupaten pringsewu kami akan melakukan yang terbaik bagi masyarakat.’’Pungkasnya.