
Danramil 424 – 02/ Wonosobo, Lettu Kav Mahroi menghadiri upacara dan ziarah tabur bunga memperingati Hari Ibu Ke – 96 dan Hari Bela Negara Ke-76 tahun 2024 Kab. Tanggamus yang bertempat di Lapangan Upacara Pemda Kabupaten Tanggamus, Pekon Kampung Baru, Dan TMP Kota Agung Timur, Kec. Kota Agung Timur, Kab. Tanggamus. Senin (23/12/2024).
Hadir dalam kegiatan upacara tersebut diantaranya, Pj. Bupati Tanggamus diwakili di Sekda (Ir. Suaidi, M.M.), Kajari Tanggamus (Dr. Adi Fakhruddin, S.H.,M.H.), Kapolres Tanggamus diwakili Kasat Shabara (AKP Minan), Anggota DPRD Kab. Tanggamus F Golkar (Wandi,S.E.), Perwakilan PN Tanggamus, Danpos AL Kota Agung (Letda Laut Ahmad Yani), Karutan Kelas IIB Kota Agung (Enang Eskandi), Kalapas Kelas IIB Kota Agung diwakili (M. Setiawan), Kepala Kantor Kemenag Tanggamus (Mahmudin Aris Rayusman), Ketua PA Tanggamus diwakili Sekretaris (Arif Adhani), Pj. Ketua TP-PKK Kab. Tanggamus (Ny. Hellen Veranica Mulyadi Irsan), Ketua DWP Kab. Tanggamus (Ny. Lindika Rimau Suaidi), Ketua Persit KCK Cabang XLVI Kodim 0424 (Ny. Lia Vicky Heru Harsanto), Ketua Bhayangkari Polres Tanggamus, Para Asisten dan Staf Ahli Bupati Tanggamus, Para Kepala Instansi Vertikal, OPD, Camat jajaran Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Perwakilan Organisasi Wanita dan Organisasi Masyarakat, Personil TNI-POLRI, Pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
Sambutan Pj. Bupati Tanggamus dibacakan oleh Inspektur Upacara sebagai berikut “Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Kongres ini telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Momentum Hari Ibu bukan hanya sekadar perayaan, melainkan kesempatan untuk merenungkan peran besar seorang ibu dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Tahun ini, tema Hari Ibu adalah “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, tema ini menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam mengawal perjalanan bangsa menuju 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Hari ini kita memperingati Hari Bela Negara ke-76, yaitu untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara, melalui peristiwa bersejarah melawan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, dimana para pahlawan menunjukkan kegigihan untuk merebut kembali Ibu Kota Negara Yogyakarta yang saat itu merupakan simbol pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hari Bela Negara di saat ini kita maknai sebagai motivasi untuk berkontribusi membangun negara dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju. Setiap Individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Bapak Presiden Prabowo Subianto, dalam pidato Hari Bela Negara 19 Desember 2024 menyatakan bahwa, Perkembangan lingkungan strategis dan geopolitik terkini menunjukan dinamika yang semakin komplek dan berpotensi membawa dampak signifikan terhadap keamanan global.
Dengan semangat bela negara, Indonesia akan mampu mengatasi berbagai rintangan dan mencapai kemajuan yang di inginkan. Sebagai bangsa, kita harus bersama-sama memberikan dedikasi terbaik bagi negara sesuai peran dan profesi kita masing-masing.
Demikian yang dapat Saya sampaikan. Selamat Hari Ibu ke-96 dan Selamat Hari Bela Negara ke-76 Tahun 2024. Semoga Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kita sekalian”, tutupnya.Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta, kegiatan ini diperingati untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu bahwa gerak perjuangan kaum perempuan tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Peringatan hari Bela Negara ke-76 dilaksanakan untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara, melalui peristiwa bersejarah melawan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, dimana para pahlawan menunjukkan kegigihan untuk merebut kembali Ibu Kota Negara Yogyakarta yang saat itu merupakan simbol pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
