Danramil 424-04/Talang Padang Hadiri Penyaluran Beras SPHP Tahap II di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus

Danramil 424-04/Talang Padang Kapten Inf Rio Antomi menghadiri Penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) Tahap II dari Bulog di bertempat di Rest Area Gisting, Pekon Gisting Bawah Kec. Gisting Kab. Tanggamus, Kamis (09/11/23).

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Bupati Tanggamus diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan (Ir. Suaidi, M.M.), Kapolres Tanggamus diwakili Kabag SDM (Kompol Hesbin Fadilah), Dandim 0424/Tanggamus diwakili Danramil 424-04/Tlp (Kapten Inf Rio Antomi), Kajari Tanggamus diwakili Kasi Datun  (Dhinda Putristira, S.H.), Kasi Intel Kajari Tanggamus (Apriyono, SH.,M.H.), Kadis Koperindag Kab. Tanggamus (Retno Noviana Damayanti), Kadis Pertanian Kab. Tanggamus (Catur Agus Dewantoro), Manager Operasional Kanwil Perum Bulog (Dadan Irawan), Camat Gisting (Purwanti) serta Warga masyarakat Gisting.

Dalam kegiatan tersebut bahan pokok yang didistribusikan Perum Bulog antara lain 8 Ton Beras @kemasan 5kg Rp. 53.000,  Gula manis 720 kg @1kg Rp. 13.500,  Minyak goreng 600 liter @1liter Rp. 13.700,  Tepung terigu 100 kg @1kg Rp. 12.000,-.

Dalam sambutanya Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kab. Tanggamus Ir. Suaidi, M.M. menyampaikan rasa bangga dan bahagia, serta menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini, untuk itu ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat (Badan Pangan Nasional) melalui Bulog yang telah menyokong penuh ketersediaan bahan pangan pada kegiatan Gerakan Pangan Murah ini.

Gerakan ini, merupakan kebijakan pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pengendalian inflasi.

Karena seperti kita tahu, bahan pangan pokok seperti beras dan minyak goreng merupakan salah satu komoditi yang harganya mudah bergejolak (volatile food), yang berakibat pada semakin meningkatnya harga beras di pasaran dan di tengah masyarakat.

Dengan pelaksanaan gerakan pangan murah, harapannya menciptakan kestabilan pasokan dan harga pangan, yang merupakan kunci dalam menghadapi inflasi.

Inflasi terjadi akibat adanya kesenjangan harga antara produsen dan konsumen yang disebabkan oleh terhambatnya distribusi pangan, di antaranya yaitu hambatan pasokan, cuaca, biaya pengangkutan yang tinggi, kualitas infrastruktur, dan perilaku pedagang,’’pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *