Kasdim 0424/Tanggamus Hadiri Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tanggamus

Kasdim 0424/Tanggamus Mayor Inf Sholikul Ma’ruf menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Tanggamus tahun 2023 bertempat di Gedung Sekretariat IBI Cabang Tanggamus, Pekon Kutadalom Kec. Gisting Kab. Tanggamus, Kamis (28/12/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Pj. Bupati Tanggamus (Ir. Mulyadi Irsan, M.T.), Dandim 0424/Tanggamus diwakili Kasdim (Mayor Inf Sholikul Ma’ruf), Sekda/Ketua TPPS Kabupaten Tanggamus (Drs. Hamid Heriansyah Lubis, M.Si), Sekretaris PN Kab. Tanggamus (Arif Adhani, S.H), Kajari Tanggamus diwakili Kasi Datun (Vita Hesti Ningrum, S.H.), Pj. Ketua TP-PKK Kab. Tanggamus (Ny. Hellen Veranica Mulyadi Irsan), Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kab. Tanggamus (Ir. Suaidi, M.M.), Kepala Bapperida Kab. Tanggamus (Hendra Wijaya Mega), Para Kepala OPD terkait jajaran Kabupaten Tanggamus serta Para Camat, Kepala KUPT Puskesmas, Korluh KB, Kepala Pekon, Bidan Desa yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Sekda/Ketua TPPS Kabupaten Tanggamus Drs. Hamid Heriansyah Lubis, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan Menurut angka Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) bahwa angka Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Tanggamus masih cenderung tinggi, yaitu sekitar 62.713 keluarga.

Berdasarkan data SSGI tahun 2022 secara Nasional, angka prevalensi stunting Kabupaten Tanggamus sebesar 20,4% Provinsi Lampung saat ini menduduki 5 besar terendah yaitu 18,5 % di bawah rata-rata nasional sebesar 24,5 % tetapi masih ada Kabupaten yang di atas rata-rata nasional yaitu Kabupaten Tanggamus sebesar 25 %, ini menjadi perhatian kita, khususnya para stakeholder Kabupaten Tanggamus.

Pemerintah pusat memberi arahan kepada pemerintah daerah, yang menekankan agar tahun 2024 angka stunting di targetkan bisa turun di angka 14 persen, persoalan stunting dan kemiskinan yang menjadi target sasaran Pemerintah Kabupaten Tanggamus hal ini diharapkan dapat kita selesaikan sesuai target.

Oleh karenanya, seluruh pihak agar bersinergi dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Tanggamus, dan hari ini kita melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas masalah tersebut.

Pada kegiatan ini, kiranya kepada Dinas PPPA Dalduk KB beserta Tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dapat menyampaikan laporan terkait kasus stunting yang ada.

Selanjutnya, konvergensi spesifik dan sensitif dilakukan oleh semua pihak dengan prioritas pada Pekon lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Bupati Tanggamus, pada 7 kecamatan dan 14 Pekon lokus stunting, intervensi spesifik hanya berkontribusi sebesar 30% dan intervensi sensitif berkontribusi sebesar 70% terhadap penurunan pravelansi stunting, oleh sebab itu intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak didukung dengan intervensi sensitif oleh berbagai pihak.

Meminta kepada para Camat agar memfasilitasi dan mengkoordinir Kepala Pekon, pastikan kegiatan percepatan penurunan stunting di posyandu melalui layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan dan dipenuhi.

Sementara itu Pj. Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan, M.T., menyampaikan Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi setiap tahapan program pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Tanggamus.

Upaya penurunan stunting terintegrasi di wilayah Kabupaten Tanggamus telah berjalan dengan baik. – Upaya penanggulangan stunting terus dilakukan melalui perbaikan pola asuh, pola makan, serta peningkatan akses air bersih dan sanitasi dengan fokus kepada ibu hamil dan remaja.

Perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat, pemilihan nutrisi yang baik serta penyediaan akses sarana dan prasarana kebersihan dan kesehatan yang merata di seluruh desa di Kabupaten Tanggamus.

Konvergensi spesifik dan sensitif dilakukan oleh semua pihak dengan prioritas pada Pekon lokus stunting yang telah di tetapkan oleh Bupati Tanggamus, pada 7 Kecamatan dan 14 Pekon lokus stunting, intervensispesifik hanya berkontribusi sebesar 30% dan intervensi sensitif berkontribusi sebesar 70% terhadap penurunan penurunan pravelansi stunting.

Oleh sebab itu intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak di dukung dengan intervensi sensitif oleh berbagai pihak.

Tugas menurunkan angka stunting bukan hanya tupoksi Jajaran Kesehatan seperti para Bidan dan lain-lain, tapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari Seluruh Perangkat Daerah, Camat, Lurah, Kepala Pekon, Para Pelaku Usaha, hingga elemen masyarakat lainnya. Program pengentasan Stunting ini tidak akan terlaksana dengan baik Tanpa Kebersamaan Kita Semua.

Kepada seluruh dinas terkait diharapkan untuk tetap berkoordinasi dan bekerjasama dalam upaya mencegah masalah stunting di Kabupaten Tanggamus.

Marilah berperan sebagai agen perubahan dan memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan masyarakat Tanggamus yang maju dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *